Kota Batu
Pemkot Batu Bina 125 Pasang Calon Pengantin, Tekan Angka Perceraian dan Pernikahan Usia Dini

Memontum Kota Batu – Angka perceraian serta pernikahan dini di Kota Batu tergolong tinggi. Dari data Kemenag Kota Batu, ada 300 kasus perceraian dan 300 penikahan dini terjadi dari jumlah 1.678 perkawinan di tahun 2018.
Tingginya angka perkawinan tersebut menjadi perhatian bagi Pemerintah Kota Batu untuk menggelar pembinaan bagi keluarga sakinah bagi 125 pasang calon pengantin (Catin) di Kota Batu.
Dalam acara yang digelar di gedung pertemuan Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu itu para calon pengantin mendapat bimbingan pra nikah dari Kemenag Kota Batu. Tujuannya agar calon pengantin bisa menjadi pasangan samawa.
Kepala Bagian Administrasi Kesra dan Sosial Kota Batu, Ismail Abdul Ghani mengatakan bahwa pembinaan kepada calon pengantin untuk menekan angka perceraian dan pernikahan dini bagi masyarakat Kota Batu.
“Banyaknya masyarakat yang tidak faham arti sebuah keluarga. Sehingga banyak contoh kecil anak-anak yang sebelum menikah sudah hamil duluan dan mengakibatkan perceraian. Ini yang melatar belakangi menggelar kegiatan ini,” ujar Ismail kepada memontum.com, selasa 17/9/2019.
Ia menjelaskan lebih lanjut, karena itu beberapa materi diberikan seperti ilmu dasar tentang pentingnya membentuk keluarga yang sehat dan kuat. Seperti yang telah dilakukan oleh umat Katolik yang memberikan pembinaan satu tahun sebelum pasangan pengantin menikah.
Untuk menindaklanjuti pembinaan tersebut, Bagian Kesra juga akan melakukan MoU dengan Kemenag dan Dindik Kota Batu untuk memberikan pendidikan pra nikah kepada pelajar tingkat SMP dan SMA di Kota Batu. Sehingga pelajar di Kota Batu tidak terjeremus dalam pernikahan dini.
“Program dengan Kemenag dan Dindik ini bakal berjalan tahun 2020. Ini merupakan inisiatif dari Bu Wali,” bebernya. (bir/yan)
Kota Batu
Gali Potensi Wisata Budaya, Dinas Pariwisata Kota Batu Gelar Bimtek 50 Guide Lokal

Memontum Kota Batu – Kunjungan wisata di Kota Batu yang selalu meningkat membuat Kota Pariwisata tersebut mulai kewalahan. Pasalnya 43 tempat wisata di Kota Batu hingga saat ini masih belum memiliki guide lokal. Maka, Dinas Pariwisata menggelar Bimtek kepada pegiat seni budaya di Balaikota Among Tani, Selasa siang (24/9/2019).
“28 Destinasi Wisata Buatan dan 15 Wisata Desa di Kota Batu. Oleh sebab itu kami membimbing pemuda dan pegiat seni di Kota Batu untuk menjadi Guide Wisata dan Budaya,” ungkap Elok Tri Wahyuni Staff Bidang Pengembangan SDM Pariwisata. Ia mengungkapkan sengaja mengambil Guide Lokal dari pegiat seni dan budaya dikarenakan masih minimnya pengetahuan seni dan budaya baik dari pengelola maupun wisatawannya.
Elok menambahkan dalam bimbingan ini, selain dididik menjadi guide lokal, peserta diharapkan dapat memperdalam dan menemukan 12 unsur agar Kota Wisata Batu bisa menjadi Kota Pariwisata seutuhnya. Rincian unsur tersebut diantaranya bahasa, tradisi, kerajinan tangan, makanan dan kebiasaan pangan, musik dan kesenian, sejarah tempat, cara kerja teknologi, agama, bentuk dan karakteristik arsitektur, tata cara berpakaian, aktifitas, serta sistem pendidikan.
“Contohnya di Bali, kedua belas unsur tersebut telah terpenuhi sehingga wisatawan yang datang tahu kalau tari kecak adalah kesenian Bali, histori dan bentuk arsitektur bangunan yang hanya ditemukan di Bali, dan ayam betutu adalah makanan khas Bali. Oleh sebab itu Guide lokal harus bisa menemukan unsur-unsur ini,” ungkap Elok. Sedangkan di Kota Batu sendiri saat ini hanya memenuhi 3 unsur saja dan yakni bahasa, tradisi, serta kesenian dan kebudayaan.
Ia menambahkan Kota Batu sendiri saat ini telah memiliki 440 unsur kesenian dan kebudayaan seperti bantengan, jaranan, jamasan dan lain sebagainya. “PR nya tinggal menggali Potensi lainya saja agar Kota Batu bisa seutuhnya menjadi Kota Pariwisata tingkat Dunia setelah Bali dan Yogyakarta,” tandasnya. (bir/yan)
Kota Batu
Kadin Kota Batu Datangkan Industrie -und Hadelskammer Trier Jerman, Bangun Sinergitas Pendidikan dan Dunia Industri

Memontum Kota Batu – Perwakilan Industrie-und Handelskammer (IHK) Trier Jerman, semacam Kadin di Indonesia, Andreas Gosche berharap sistem pendidikan kejuruan di Indonesia bisa seperti Jerman. Katanya, pelajar kejuruan di Jerman sudah siap kerja ketika lulus sekolah. Itu terjadi karena lembaga pendidikan dan industri di Jerman berkolaborasi dengan baik.
“Kondisi di Jerman seperti itu sehingga bisa menekan angka pengangguran. Anda lihat saja, kawasan seperti Jerman, Denmark, Austria, Finlandia jumlah penganggurannya sedikit,” ujar Andreas saat berada di Balaikota Among Tani untuk mengisi Training of Trainer Tempat Kerja Internasional Kualifikasi Dasar (AdAIB) Jerman, Senin (23/9/2019).
Dijelaskan Andreas, pihaknya mendapat dukungan dari Kadin Jatim, Kadin Batu dan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi Jawa Timur (BKSP Jatim ). Andreas melihat, di SMK menonjolkan suasana pedagogik terhadap pelajar. Sementara dunia Industri lebih memilih keahlian dalam praktiknya.
Akibatnya, masih banyak yang tidak menemui titik tengah ketika lulusan sekolah kejuruan masuk ke dunia industri. Oleh sebab itu, menurut Andreas, pelajar kejuruan perlu mendapatkan waktu yang banyak untuk menerapkan keahlian.
“Indonesia banyak belajar tapi kemudian tidak punya keahlian,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko juga mendorong agar keahlian para pelajar di Kota Batu ditingkatkan. Dewanti minta agar dinas terkait seperti Ketenagakerjaan dan Dinas Pendidikan dapat meningkatkan skill anak-anak muda.
“Skil menjadi primadona. Di Indonesia banyak sarjana, tapi saat mau kerja bingung,” ujar Dewanti.
Sementara itu, Ketua BKSP Provinsi Jawa Timur Adik Dwi Putranto menambahkan bahwa pelatihan ini sebagai bentuk sinkronisasi antara dunia pendidikan dan dunia industri. Setelah mengikuti kegiatan ini peserta bisa langsung mentransfer ilmu yang diperoleh kepada anak didik mereka.
“Kami harapkan para lulusan SMK benar-benar sudah siap saat memasuki dunia industri,” imbuhnya.
Kegiatan itu mengundang 22 guru SMK dan perwakilan dari pelaku industri di Malang Raya sebagai peserta pelatihan. Kadin Kota Batu mengundang pemateri dari IHK Trier atau Kadin Jerman. IHK sudah menyelenggarakan kegiatan serupa selama dua tahun terakhir di Kota Batu. (bir/yan)
Kota Batu
Wakil Walikota Batu Ajak Masyarakat Tolak Bebotoh Dalam Pilkades Serentak

Memontum Kota Batu – Wakil Walikota Punjul Santoso mengajak serta menghimbau agar masyarakat dan cakades tolak campur tangan bebotoh dalam gelaran pilkades serentak pada 2 Oktober mendatang.
Hal ini di sampaikan Punjul di sela acara deklarasi damai calon kepala desa se-Kecamatan Bumiaji kemarin, kamis 19/9 di kafe sontoloyo dusun Rekesan Desa Bulukerto.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab menurut Punjul yang juga politikus partai PDI Perjuangan, keberadaan bebotoh sering kali bertolak belakang dengan harapan masyarakat yang berharap memiliki pemimpin yang amanah serta memahami betul kebutuhan desanya serta cakap dalam manajemen sistem pemerintahan desa.
” Mari berkompetisi secara fair, jangan sampai mau di atur para bebotoh, tolak politik uang, agar tercipta pemimpin yang amanah, silahkan sowan ke para ulama,tokoh dan dekati masyarakat dengan santun, ” jelas Punjul.
Di tambahkan pula oleh Punjul bahwa masyarakat juga harus bisa membentengi diri dari pengaruh para bebotoh serta menolak politik uang. (bir/yan)
-
Kota Malang5 tahun
Masuk Kanwil DJP Jatim III Apresiasi WP dan Mitra Kerja Terbaik
-
Kota Malang4 tahun
Pemutihan Pajak Kota Malang hingga 17 November 2019, Ayo Buruan…!
-
Situbondo4 tahun
Sudah Terbentuk Panitia Pilkades di 88 Desa
-
Lumajang5 tahun
Ada yang Perlu Diketahui Masyarakat saat Berobat dengan SKTM
-
Jember4 tahun
PT Wijaya Cahaya Timber Akan Rekrut 1500 Tenaga Kerja di Jember
-
Sidoarjo5 tahun
BPJS Sidoarjo Jalin Kerjasama dengan 158 Faskes
-
Lumajang4 tahun
Pasca Ditutup, Karyawan PT Mutiara Halim Mengadu ke Disnakertrans
-
Banyuwangi4 tahun
Satpol PP Preteli Banner Spanduk Rokok Depan Toko